Minggu lalu tepatnya di hari sabtu tanggal 6 Mei 2019 diacara Pembukaan Grand Final AOV Star League (ASL) 2018 di Taman Anggrek Mall, Staf Khusus Bidang Keolahragaan Kemenpora, Tommy Kurniawan menyampaikan bahwa AOV akan menjadi game bergenre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) pertama yang menjadi salah satu game yang dipertandingkan pada gelaran Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan di Jakarta dan Palembang.
Namun kabar tersebut belum dirilis secara resmi oleh Garena sebagai publisher AOV untuk area Asia. Tetapi menurut kabar dari beberapa proplayer dan youtuber AOV, di Asian Games 2018 hanya menyediakan exhibition match tanpa memperebutkan mendali.
Tahukah kamu kenapa Arena of Valor (AOV) yang masuk ke Asian Games 2018, bukannya game MOBA sebelah yang lebih ramai pemainnya ?
Kenapa Game Mobile Arena of Valor (AOV) Diakui Sebagai Game E-Sport | picture by Google |
Berikut ini alasan kenapa Arena of Valor (AOV) yang masuk ke Asian Games 2018 sebagai E-Sport :
1. Arena of Valor (AOV) adalah Game yang sangat Populer di Asia
Terdengar seperti hal yang tidak mungkin jika dilihat dari kepopulerannya di Indonesia. Namun nyatanya Arena of Valor (AOV) adalah game bergenre MOBA paling populer di Asia, sedangkan dipasar Indonesia game ini terlambat rilis sehingga keduluan oleh Mobile Legend. Rilis pertama kali di Indonesia sebagai Mobile Arena, namun karena kebijakan manajemen maka Mobile Arena menggunakan nama yang seragam untuk pasarnya yaitu Arena of Valor (AOV) yang mana server Indonesia mendapat kehormatan sebagai server pertama yang mengganti namanya.
2. Mencapai Kondisi Fairplay Game
Dalam sebuah game E-sport, pembelian yang menggunakan in-game koin lah yang dapat menambah stat heronya untuk memciptakan fairplay dalam sebuah permainan. Sehingga jika kamu seorang pemain game yang tidak membeli voucer game tetap mampu bersaing dengan pemain yang memiliki banyak uang untuk membeli voucer game.
3. Skin Tidak Menambah Status
Di Arena of Valor (AOV), jika kamu membeli sebuah skin hero maka skin tersebut tidak akan menambahkan status apa-apa ke hero kamu. Sebagai contoh di Arena of Valor (AOV), memakai skin hanya mempercantik tampilan dan animasi hero kamu, namun juga menambah 10% pendapatan gold dari setiap match yang kamu mainkan. Nantinya gold-gold tersebut dapat kamu belikan hero atau arcana.
4. Yang Nambah Stat itu Arcana Bukan Skin
Sub judul ini merupakan kata-kata yang dikeluarkan oleh salah seorang pemerhati game dan juga shoutcaster game, Sven digelaran Grand Final ASL 2018. Mungkin seperti menyindir game sebelah, namun hal tersebut terbukti benar. Dimana yang dapat menambah status hero adalah arcana yang hanya bisa dibeli dari gold-gold yang kamu kumpulkan dari permainan atau dari hadiah-hadiah event.
5. Publisher dan Developers yang Perhatian
Jika ada masalah seputar Arena of Valor (AOV), kamu tinggal melapor saja ke official akun Facebook atau Instagram Arena of Valor (AOV) Indonesia sehingga pihat publisher dan developer bisa dengan cepat melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.
6. Sekarang Sudah Rilis diseluruh Dunia jadi ada Turnamen Globalnya
Sekarang Arena of Valor (AOV) sudah rilis bahkan di Eropa terbukti dengan diliriknya Arena of Valor (AOV) oleh tim E-Sport terkenal dengan prestasi segudang, Team Liquid divisi Arena of Valor (AOV). Namun untuk bisa ikut ke turnamen berskala Internasional tersebut, tim kamu haruslah dapat menjadi pemenang yang mewakili setiap server yang dirilis oleh Arena of Valor (AOV), contohnya untuk server Bharatayudha (server Indonesia) sudah diwakili oleh tim EVOS.AOV menuju ke AOV World Champion (AWC) 2018 di LA yang memenangi turnamen tertinggi di Indonesia yaitu AOV Star League (ASL) 2018.
7. Banyak Event In-Game Berhadiah Hero, Skin atau Item Lainnya
Arena of Valor (AOV) sangat sering mengadakan event-event in-game yang berhadiah berbagai macam hero, skin serta item-item in-game lainnya, bahkan juga ada hadah smartphone.
Itulah beberapa alasan kenapa Arena of Valor (AOV) yang masuk ke Asian Games 2018 sebagai E-Sport.
EmoticonEmoticon